Sugeng Rawuh..

Selamat Datang di blog saya ini,

"Tekun Pasti Terbayar.."

Mancing adalah suatu hoby yang penuh dengan proses.
Semua orang berkesempatan sama.
Tidak memandang usia, gender, status sosial, RAS, pendidikan, atau aspek-aspek latar belakang lainnya.
Tidak pula membutuhkan bakat atau talenta atau tidak.
Melalui proses belajar dan mencoba, setiap orang bisa menjadi master di hoby ini.
Asah saja kemampuan dengan tekun, usaha anda pasti terbayar.. Pasti!

Salam Strike!

Senin, 24 Oktober 2011

Mancing Kepek

Teknik mancing kepek mirip sebenarnya dengan teknik mancing wader, umpan saja yang berbeda.

Disaat sedang gemar mengomzet wader di berbagai spot terutama sungai-sungai berair jernih, tidak jarang saya menemui pemancing dengan joran panjang yang melulu mendapat ikan yang berukuran lebih besar daripada ikan wader, kadang seukuran uang seribu rupiah, ikan kepek.



Menyenangkan sekali  melihat lengkungan joran saat beradu dengan tarikan ikan kepek yg kelihatannya lebih bertenaga dibanding tarikan ikan wader.

yup, saya ingin belajar ngepek (istilah untuk mancing target kepek)

Guru ngepek saya adalah Pak Dar, seorang praktisi pengobatan alternatif yang memang menginvestasikan seluruh waktu mancingnya hanya menarget ikan kepek.


Pengetahuan beliau tentang spot kepek begitu lengkap, dalam setiap tripnya, beliau bahkan selalu membawa beberapa joran tegeg bermacam ukuran sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi spot yang akan disambangi.





Umpan yang paling sering beliau gunakan adalah segenggam lumut yg ditempatkan dalam selembar daun pisang yg biasanya ditempatkan diatas selembar koran dan ditempatkan dalam sebuah tempayan untuk stock lumut keesokan harinya, begitu beliau menyimpan persediaan lumut.

Berikut adalah beberapa tips yang saya aplikasikan selama saya mengeksplore mancing kepek.

Peralatan:

  1. Joran : Paling pas menggunakan joran tegeg/pole rod. Untuk spot sungai/kolam kecil nyaman menggunakan joran tegeg panjang 180cm. Untuk spot yang agak luas, perlu dijajaki menggunakan joran tegeg panjang 2,1cm atau 3,6cm, atau 4,2 cm. Karena konsepnya yang teleskopik, kita bisa saja membawa beberapa joran tegeg berbagi ukuran sekaligus dalam setiap trip. Bahkan, ada beberapa merk joran tegeg yang memiliki fitur bisa disetel panjangnya sesuai kebutuhan. 
  2. Senar : Ukuran senar yang digunakan cukup senar kecil/lembut. 0,5mm atau 0,10mm atau 0,12mm
  3. Kail : No 0,5 atau no 1 sudah cukup untuk menaklukan ikan wader
  4. Pelampung : Untuk mendeteksi umpan telah dimakan oleh ikan, getarannya biasanya akan kelihatan ritmis berupa kedutan-kedutan serta pelampung tenggelam cepat apabila umpan telah termakan sempurna. Pelampung untuk mancing kepek cukup kecil saja. Apabila lokasi air tenang bisa menggunakan pelampung manik, atau di Jogja sering disebut, kambangan tutul. untuk lokasi air yang berarus lebih pas menggunakan pelampung panjang yang meruncing untuk membuat umpan bisa berhanyut mengikuti arus, paling nyaman menggunakan pelampung berbahan sterofoam atau batang bawang yang super ringan.
  5. Timah : Fungsi timah adalah membuat umpan tenggelam namun tetap melayang di permukaan dasar. Oleh karenanya, timah lipat lebih praktis karena bisa disetel sesuai kebutuhan. Ada kalanya spot kepek berupa air sungai yang mengalir deras. Di spot seperti ini penggunaan pelampung kurang efektif. Untuk mengatasinya bisa menggunakan metode timah bawah yang agak berat dengan kumis pancing renteng 1-3 di atas timah.
  6. Umpan : Paling sering digunakan adalah lumut halus, kadang diberi sedikit garam agar lebih lemas tekstur lumutnya, ulat/set belimbing, kroto, atau sering pula menggunakan umpan pelet atau adonan.
  7. Kepis : Untuk menampung ikan hasil mancing dalam keadaan hidup. bisa juga menggunakan ember yang dilengkapi aerator baterai.
  8. Rod Holder: terbuat dari pipa yang di tancapkan di tanah untuk meletakkan joran saat kita memasang umpan atau melepas kail dari mulut ikan
Teknik Mancing Kepek:

Ikan kepek adalah ikan koloni yang akan bergerak secara bergerombol. Paling senang menghuni wilayah perairan yang jernih serta berarus, meski demikian, perairan tenang semacam waduk, rawa,atau danau juga berpotensi di huni ikan kepek.
Berikut tips agar bisa mendapatkan hasil maksimal dalam mengomzet ikan kepek:
  1. Bawalah peralatan pendukung, topi, alas duduk, bekal makanan dsb.
  2. Saat tiba di spot, pilihlah lokasi yang akan digunakan untuk mengomzet. usahakan pilih yang struktur bawahnya berbatu, atau teduh. paling bagus jika sering kelihatan kilatan-kilatan ikan kepek.
  3. Ikan kepek sangat peka terhadap gangguan, oleh karenanya, begitu menentukan lokasi mancing sebaiknya segera menggelar alas tempat duduk, membuka payung dan usahakan hindari berisik atau beraktivitas berlebihan.
  4. Jika posisi enak sudah didapatkan, langkah selanjutnya adalah mulai mengumpulkan ikan. Bisa di bantu dengan chuming, atau menabur umpan pelet di satu titik yang akan dijadikan lokasi ngomzet kepek.
  5. Satu persatu ikan kepek akan mulai mengerumuni kawasan yang telah di chuming tadi.
  6. Lambat laun jumlah ikan kepek yang telah berkumpul akan semakin banyak dan akan terus bertambah. Yang perlu diperhatikan adalah, usahakan jangan terlalu berisik serta usahakan pula jangan terlalu banyak gerakan badan atau getaran kaki ditanah. Hal tersebut bisa mengakibatkan frenzy bubar seketika.
Rangkaian Pancing:

  1. Persiapkan joran tegeg,
  2. Ikat ujung joran dengan senar, sebaiknya senar dibiarkan lebih panjang dari joran dahulu, atau masih dari gulungan kemasan,
  3. Potong senar setelah diukur dengan panjang joran, beri lebihan sejengkal dari panjang joran untuk keperluan mengikat mata kail.
  4. Setelah senar di tentukan panjangnya, masukkan pelampung.
  5. Ukur seberapa panjang kira-kira senar diperlukan, posisikan dan ikat mata kail sesuai panjang joran tegeg, sisa simpulan senar pada mata kail bisa dikumis pelintir agar senar tidak mudah keriting saat melilit.
  6. Pasang timah lepat kira-kira 5-10cm diatas mata kail. Sesuaikan dengan kondisi pelampung serta arus air
  7. Arsenal mancing kepek telah siap digunakan.
Umpan :

  • Lumut : Pilih lumut yang teksturnya lembut/ halus dan warnanya cerah/gelap hijau. jangan pilih yang warnanya sudah menguning atau coklat kehitaman. Bisa pula ditabur sedikit garam agar lebih lemas.       
    Tips: untuk efektifitas dan hasil yang maksimal, ambil beberapa helai lumut lalu pelintir pada mata kail ke arah atas kumis pancing lalu pelintir lagi ke arah mata kail. ini memudahkan mulut mungil ikan kepek menelan lumut.
  • Ulat/Set Belimbing : Ulat belimbing bisa ditemukan pada buah belimbing yang sudah membusuk. cukup kumpulkan buah belimbing yang berserakan di tanah lalu kupas dan kumpulkan ulat yang ada di dalam buah belimbing busuk tersebut.
    Ulat belimbing berwarna putih kekuningan dan gerakannya melesit/semi melompat, oleh karena itu segera masukkan ke dalam plastik.
    Tips : Masukkan ulat belimbing ke dalam kantong plastik lalu tiup dan tutup rapat. selanjutnya goyangkan kantong plastik sehingga ulat-ulat belimbing didalamnya berjumpalitan. Hal ini akan menjadikan ukuran ulat belimbing mengembang dari ukuran semula, sehingga memudahkan kita memasangnya di mata kail.Penggunaannya pun sangat mudah,  Cukup tancapkan di ujung mata kail.
  • Pelet : Ketika spot merupakan kawasan berair tenang dan dalam semacam waduk atau danau, umpan pelet lebih efektif. Karena kawasannya yang luas, kita perlu mengundang dan mengumpulkan ikan mendekat dan berkumpul di satu lokasi yang akan kita pancingi. Chuming atau tabur terlebih dahulu umpan pelet ke satu titik. Lakukan hal ini secara berkala, Pemancing biasa menyebut teknik chuming dengan istilah ngebom. Ada juga pemancing yang menggunakan pakan ternak ayam, 521 atau BR , bekatul untuk chuming. Untuk pelet yang digunakan bisa berbagai macam campuran sesuai kekhasan daerah masing-masing. Pemancing di daerah Jawa Barat biasa menggunakan adonan kuning telor itik dicampur dengan susu bubuk. Hasil adonan selanjutnya di tempatkan dalam plastik yang dilubangi kecil pada salah satu sudutnya. Karena tekstur mirip pasta jelly, maka penggunaanya cukup ditekan seperti pemakaian pasta gigi.. Pemancing kepek Jogja juga biasa menggunakan campuran pelet untuk mancing ikan kepek. Bahan-bahannya sebagai berikut: Pelet lele/amis, Pakan ternak/BR, Biscuit keju. Gerus/blender semua bahan lalu disaring. campur bahan yang telah disaring tadi dengan susu bubuk. Paling banyak dalam takaran adalah BR selanjutnya komposisi pelet sedikit saja sebagai perekat, bila terlalu banyak pelet hasil campuran akan terlalu keras. Penggunannya tinggal dicampur dengan air sedikit saja cukup umpan terasa basah. sehingga saat umpan turun diair akan ada efek kepyar/cluster.
  • Kroto : Areal yang bening membuat kepek mudah menemukan umpan. Penggunaan kroto/telur semut menjadi pilihan. Harganya yang murah serta mudah mendapatkannya di warung-warung pakan burung menjadi alasan utama penggunaan kroto untuk mancing kepek. Cukup tancapkan saja kroto di ujung mata kail. Didaerah kalimantan, ada teknik praktis menggunakan kroto. Yaitu umpan kroto dicampur dengan getah karet sehingga rekat dan awet. Praktis sekali campuran ini karena bisa dipakai berkali-kali tanpa mengganti umpan. Umpan masih ada meski sudah mendapatkan kepek berkali-kali. Untuk penyimpanannya pun praktis. Masukkan freezer/lemari es dan siap digunakan setiap saat diperlukan.
  • Tahu : pilih tahu yang masih baru dan aroma kedelai tajam. ptong dadu kecil-kecil menggunakan benang/senar, bisa di jemur sebentar/dipanggang agar lebih liat bila hendak menggunakn teknik glosor dan perlu dilempar.
    Hal ini agar umpan tahu tidak mudah remuk saat dilempar/jatuh ke air
    Paling bagus tahu kuning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar